TANTE DARI INGGRIS
Oleh : Sugiyanti
Gani
dan tiga temannya bermain sepak bola dengan gembira di depan rumah itu.
Sebuah rumah yang sangat besar dan mewah. Pemiliknya, Pak Atma dan Bu
Atma, terkenal sangat baik hati. Dia mengizinkan halaman rumahnya yang
luas dipakai bermain anak-anak, asalkan tidak mengganggu istirahat
mereka.
"Hari
ini, saudara Pak Atma akan datang" ujar Pak Fuad, ayah Gani. Dia
bekerja menjadi tukang kebun dirumah Pak Atma. "Namanya Mba Linda. Dia
orang Indonesia, tetapi sudah 10 tahun tingal di Inggris."
Sudah
tiga hari, Pak dan Bu Atma pergi ke Inggris, ditempat saudaranya. Kalau
keluarga Pak Atma pergi, biasanya kuncinya dititipkan pada Pak Fuad.
Namun, kali ini diberikan pada Tante Linda. Mungkin agar Pak Fuad tidak
bertanya-tanya, apakah itu Tante Linda yang asli atau bukan. Soalnya Pak
Fuad memang belum pernah bertemu dengannya.
"Apakah Tante Linda tidak pernah pulang ke Indonesia ?" celetuk Gani.
"Pernah dua tiga kali. Tetapi kalau disini juga hanya sebentar," jelas Pak Fuad.
Beberapa
saat kemudian, sebuah mobil mewah berwarna biru muncul di gerbang.
Pengemudinya tampak kurang berhati-hati saat melajukan mobilnya masuk
halaman rumah Pak Atma. Ternyata, seorang gadis cantik.
"Waaah... Keren sekali,"bisik Kemal kagum. "Cocok kalau tinggal diluar negeri."
"Memang
semua tentang luar negeri pasti bagus ?" bantah Gani kesal. Namun, dia
tidak mengatakan apa-apa lagi karena saat Tante Linda mendekati mereka.
"Halo,
saya Linda, " sapa Tante Linda ramah. Dia menjabat tangan Pak Fuad,
Gani dan teman-temannya. Gani dan teman-temannya masih terkagum-kagum.
Sepertinya Tante Linda menjadi salah tingkah.
"Kalian
pasti cemas dengan cara menyetir saya ya ?" ujar Tante Linda dengan
nada bercanda. "Maaf, saya belum terbiasa disisi kiri jalan."
"Pasti asyik tinggal diluar negeri," Gani yang pertama sadar dari kagumnya.
Tante Linda tertawa.
"Setiap
tempat, memiliki daya tariknya sendiri-sendiri. Soal seperti apa
Inggris itu, pasti bisa kalian lihat sendiri di televisi," ujar Tante
Linda. "Tante justru menganggap Indonesia sangat menarik karena tinggal
lama diluar negeri."
Wah ! Selain ramah, ternyata Tante Linda orang yang rendah hati. Dia tidak terlihat sombong karena tinggal diluar negeri.
"Tante akan katakan sesuatu yang tidak biasa soal Inggris. Di Inggris, kadang orang menyebut Pound dengan Quid," ujar Tante Linda.
Anak-anak tertawa. Tante Linda ternyata suka bercanda. Apa yang dikatakannya benar-benar tidak penting.
"Nanti Tante Linda akan bercerita tentang Inggris lagi," ujar Tante Linda masih tersenyum ramah.
Tante
Linda masuk kerumah masih diiringi tatapan kagum Gani dan yang lainnya.
Tante Linda menolak saat Pak Fuad menawarkan untuk membantunya
mengangkat koper. Mereka sudah tidak sabar lagi mendengar cerita tentang
Inggris dari Tante yang ramah itu.
Gani
kembali bermain-main dengan teman-temannya. Namun, perasaannya semakin
lama semakin gelisah. Sepertinya, ada yang mengganjal mengenai Tante
Linda itu. Gani merasa bersalah mencurigai orang seramah itu. Namun,
penampilan luar seseorang bukan jaminan. Gani sudah sering mendengar
kalau orang yang keren bisa saja seorang penipu.
Sekitar
setengah jam kemudian, Tante Linda pergi. Dia melambai, seramah
sebelumnya. "Mudah-mudahan dia tidak mengalami kecelakaan dengan cara
menyetir seperti itu," komentar Rizky cemas.
Komentar Rizky sepertinya menyadarkan Gani pada sesuatu.
"Dia penipu !" seru Gani.
Secepat
kilat Gani berlari, mencari ayahnya yang ada dihalaman belakang. Tidak
dihiraukannya saat ketiga temannya berseru protes padanya.
"Jangan sembarangan menuduh !" seru Kemal jengkel.
Napas Gani serasa hampir putus saat dia berhasil bertemu ayahnya.
"Bilang Pak Udin agar menahan mobil Tante Linda !" ujar Gani, nyaris tidak bisa bicara dengan benar.
Pak
Udin adalah satpam di Kompleks Perumahan itu. Dia bisa menahan mobil
yang akan keluar atau masuk Kompleks. Sejenak Pak Fuad tampak
kebingungan.
Namun,
sepertinya dia yakin pada anaknya. Buru-buru dia menelpon Pak Udin.
dengan sepeda. Pak Fuad, Gani, dan yang lainnya menuju pos satpam.
"Mudah-mudahan belum terlambat !" pikir Gani saat mengayuh sepeda dengan sekuat tenaga.
"Kenapa kau bisa menuduh Tante Linda penipu ?" seru Rizky masih tak percaya.
"Dia terlalu memaksakan diri, " balas Gani. Dia jengkel karena harus menjelaskan dalam suasana tegang.
"Aku tidak tahu apakah dia mengarang soal Quid atau tidak. Tapi cerita itu terlalu aneh. Pasti dia ingin terlihat benar-benar mengerti soal Inggris."
Itu
awal kecurigaan Gani. Namun, ada alasan lain yang lebih kuat. Gani
yakin kalau perempuan tadi bukan Tante Linda yang sebenarnya.
Sampai
di pos satpam, Gani dan teman-temannya disambut pemandangan luar biasa.
Tas yang tadi dibawa Tante Linda sudah dibongkar. Isinya banyak
perhiasan. Gani mengenali salah satunya. Sebuah liontin oval milik Bu
Atma.
Perempuan
yang semula dipanggil Tante Linda itu terlihat kesal. Ternyata,
seminggu lalu dia sudah datang kerumah Bu Atma untuk membuat cetakan
kunci rumah Pak Atma dengan sabun.
"Bagaimana kau bisa tau ?" tanya Rizky, masih penasaran.
"Mungkin
Tante terlalu banyak menonton film Amerika. Sampai-sampai Tante
berpikir negara lain sama seperti Amerika," jelas Gani. "Di Inggris,
orang mengendarai mobilnya sama seperti kita, disisi kiri jalan. Saya
baru ingat waktu Tante pergi tadi. Kalau Tante tidak berpura-pura
kesulitan mengendarai mobil, saya justru tidak curiga."
Tante
Linda melotot marah. Dia sudah susah payah belajar mengenai Inggris.
Sudah bersikap sangat ramah agar tidak dicurigai. Namun, penyamarannya
justru terbongkar karena sesuatu yang dibuat-buat. Sementara Gani
benar-benar bersyukur, bisa menggagalkan perampokan dirumah keluarga Pak
Atma. Dia senang bisa membalas kebaikan keluarga Pak Atma.
Keren ��
BalasHapusTerima kasih🙏
Hapus